Hikmah Malam 1 Syuro
Abstrak
Pengalaman ini
merupakan pengalaman yang tidak akan pernah aku lupakan. Karena, dari
pengalaman ini mengajariku untuk selalu mendengarkan dan menaati nasihat orang
tua.
Orientasi
Cerita
diawali saat malam minggu, tepatnya 6 bulan yang lalu. Aku diajak pergi dengan
teman dekatku, atau bisa dikatakan sebagai kekasihku yang kurang lebih sudah 5
tahun ini kami menjalin hubungan.
Meskipun, telah menjalin hubungan yang cukup lama, kami berdua memang
jarang pergi bersama. Hal itu dikarenakan kesibukan kami masing – masing. jadi, malam itu merupakan malam spesial bagi
kami berdua.
Tepat
pukul 18.30 WIB, dia telah sampai dirumahku. Kemudian dia bertemu dengan ibuku.
Ia meminta ijin kepada ibuku untuk mengajakku jalan – jalan ke Semarang. Akan
tetapi ibuku mengatakan bahwa cuaca mendung dan sudah terlalu malam untuk
menempuh perjalanan ke Semarang, serta pada malam itu juga bertepatan pada
tanggal 1 Syura. Akan tetapi, aku
berusaha untuk meyakinkan ibuku agar ibuku tidak merasa khawatir dan memberiku
ijin untuk pergi ke Semarang. Lalu ibuku
pun menyetujuinya, dengan syarat tertentu, yaitu harus pulang sebelum pukul
22.00 WIB.
Pada
awal perjalanan, aku sudah merasa khawatir, karena cuaca yang tidak mendukung. Selain
itu, hari itu juga bertepatan dengan awal bulan Syura. Menurut kepercayaan
Jawa, bulan Syura merupakan bulan yang memiliki daya magis tersendiri. Apalagi pada tanggal 1 Syura. Meskipun aku secara
pribadi tidak mempercayainya. Namun hal tersebut sempat meresahkan hatiku.
Keresahan tersebut semakin diperkuat dengan cuaca yang tidak mendukung dan
kondisi jalan raya yang relatif sepi.
Insiden
1
Lalu, setelah
seperempat perjalanan, kilat sudah terlihat. Petir pun sudah mulai menyambar.
Dan tepat kata ibuku, bahwa hari ini akan turun hujan. Tiba – tiba saja hujan
turun dengan derasnya. Aku dan dia berteduh di suatu tempat. Sudah sekitar
setengah jam, kami berteduh, namun belum juga hujan reda. Lalu dengan perlahan,
hujan pun mulai reda. Tepat pukul 19.30 kami mulai melanjutkan perjalanan kami
kembali. Sebelumnya, pada saat kami berteduh, sempat kuutarakan keresahanku
padanya yang berkaitan dengan bulan 1 Syura dan nasihat dari ibuku sebelum kami
berangkat tadi. Namun karena ia tidak mempercayai dengan hal semacam itu, maka
ia mencoba untuk menghiburku dan menenangkan kekhawatiranku itu.
Kemudian, sekitar pukul 20.00 WIB kami barulah sampai
ke sebuah tempat perbelanjaan di kota Semarang. Disana kami membeli beberapa
pakaian serta makan malam. Karena terlalu bahagianya menikmati keindahan kota
Semarang, sehingga membuatku lupa akan syarat yang diajukan oleh ibuku. Lalu,
tepat pukul 21.30 WIB ibuku mengirim pesan lewat handphone – ku bahwa sudah
malam dan memintaku untuk pulang. Kami pun bergegas untuk pulang.
Insiden
2
Di
perjalanan pulang, tiba – tiba ban motor dari kekasihku bocor. Akhirnya kami
memutuskan untuk turun dari motor dan mencari tempat tambal ban. Namun,
sepanjang perjalanan kami tidak menemukannya. Setelah kami bertanya kepada seseorang,
ternyata kebanyakan semua tambal ban tutup, karena hari ini bertepatan dengan
malam 1 Syura. Sudah hampir satu jam kami berjalan, dan tidak menemukan tempat
tambal ban. Hatiku sudah cemas, karena saat itu sudah lewat jam yang ditentukan
oleh ibuku.
Sekitar
pukul 23.00 akhirnya kami menemukan satu – satunya tempat tambal ban yang buka.
Kami menunggu sekitar setengah jam untuk menambal ban. Di sela – sela kami
menunggu, ibuku mulai menelponku dengan nada yang cemas. Aku mengatakan tentang
kejadian yang aku alami. Kemudian ibuku meminta agar aku segera pulang setelah
sudah menambal ban.
Insiden
3
Lalu,
tepat pukul 24.00 WIB, ban motor kekasihku pun sudah dapat dipakai kembali.
Akan tetapi ketika dia ingin membayar, baru dia sadari bahwa dompetnya sudah
tidak ada di sakunya. Ia pun mulai panik. Dan alhasil akulah yang membayar.
Sebelum pulang kami mencari terlebih dahulu dompetnya di sekitar jalan yang
kita lalui. Jadi kami kembali lagi ke jalan yang kami lalui sebelumnya. Keadaan
itu sangat memakan waktu. Dan membuat aku makin cemas jika aku dimarahi oleh
orang tuaku. Sudah satu jam kami mencari akan tetapi tidak menemukan dompet
itu. Akhirnya kami memutuskan untuk pulang.
Insiden
4
Di
perjalanan pulang, tiba – tiba saja lampu depan dari motor yang kami naiki
mati. Sehingga membuat kami harus berhenti sebentar dan memeriksa apa yang
telah terjadi. Setelah diperiksa, ternyata terdapat kabel yang tidak kencang.
Hal itu membuat lampu depan kami menjadi mati. Karena kami tidak membawa
peralatan untuk memperbaiki motor. Maka kami memutuskan untuk tetap melanjutkan
perjalanan. Namun dengan pelan – pelan.
Insiden
5
Kemudian,
di tengah perjalanan kami, tiba – tiba hujan turun kembali. Akan tetapi tidak
begitu deras. Hanya rintik – rintik. Akhirnya kami memutuskan untuk tetap
melanjutkan perjalanan. Dengan hujan, lampu mati, dompet hilang dan larut
malam.
Interpretasi
Sekitar
pukul 01.30 WIB akhirnya kami sampai ke rumahku dengan keadaan badan yang
lumayan basah. Setelah bertemu dengan orang tuaku. Aku pun menceritakan semua
kejadian yang kualami. Disaat itu pula aku baru sadar bahwa nasihat dan
peringatan dari orang tua hendaknya didengarkan dan berusaha dipatuhi. Jika
nasihat orang tua tidak dipatuhi maka akan mengakibatkan hal – hal yang tidak
diinginkan. Seperti pengalaman yang aku alami 6 bulan yang lalu bersama
kekasihku.
Koda
Dari
pengalaman tersebut, aku belajar tentang pentingnya mentaati nasihat orang tua.
karena restu orang tua adalah restu Allah juga.
(h)
BalasHapusThx
BalasHapusterima kasih, semoga bermanfaat
HapusBagus ceritanya (h)
BalasHapusDownload Film Gratis
Terimakasih
HapusSangat menginspirasi
BalasHapusTerimakasih
Hapusizin copas :D
BalasHapusOke
HapusAkhirnya Tugas Selesai ;(( ;-(
BalasHapusAlhamdulillah
Hapus