Pages

Minggu, 23 November 2014

Contoh Cerita Rakyat "Legenda Pintu Bledeg"

Legenda Pintu Bledeg


Alkisah, suatu hari Ki Ageng Selo sibuk bekerja mencangkul disawahnya yang terbentang luas. mendadak hari menjadi mendung, sebentar kemudian hujan datang dengan derasnya. terpaksalah ki Ageng Selo berhenti mencangkul. sambil menggerutu sendirian ;” sawah iki kemendungan”. padahal beberapa ratus meter disekitarnya tidak mendung dan tidak hujan. pantaslah ki Ageng Selo segera pindah mencangkul di sawahnya yang tidak kemendungan ( mendung ).
tetapi alangkah terkejutnya,  mendadak mendung dan kilat datang lagi seperti sedang mengejarnya.entah bagaimana mulanya saat itu terjadi pertempuran antara ki Ageng Selo dg bledeg yg sedang menyamgar kearah kepalanya..demi untuk keselamatan jiwanya, maka kemudian ki Ageng Selo berdiri tegak ditengah sawah sambil tangan kanannya menuding kearah bledeg yang sedang mengamuk.
begitu bledek melihat musuhnya sedang berdiri tegak, seketika ” DUUOOOORRRRR ” kepala ki  Ageng selo disambarnya. sebagian murid beliau yg kebetulan menyaksikan peristiwa itu mengira gurunya akan hancur lebur seketika. seperti tidak percaya  mendadak mata mereka dikejutkan oleh pemandanggan yg aneh. sekonyong-konyong seperti ada benda raksasa serem dan menakutkan telah diikat dg damen (merang) oleh sang guru sakti itu.di pohon Gandri.
peristiwa kiAgeng Selo menangkap bledek hidup-hidup dengan tangan kosong tersebut, dalam waktu singkat terdengar oleh pihak keeraton demak. kemudian diutuslah beberapa prajurit agar supaya selekas mungkin memebawa bledeg tersebut ke Demak. Ki Ageng selo memepersilahkan bledeg di bawa ke Demak , biarlah kalau memang raja berkeinginan melihat bledeg. hanya dalam hatinya berkata ;” biarlah nanti kita lihat saja apa kemauan sultan Demak sebenarnya apa akan dijadikan tontonan umum di demak? ataukah ada maksud lain? “
bledeg yg dibawa utusan raja , setalah sampai di Demak langsung dibawa masuk ke masjid. Berbondong-bondong penduduk menuju masjid untuk melihat bledek tersebut.
sementara itu diperintahkan juru lukis untuk menggambar bledeg tersebut. ternyata untuk melukis bledeg tidak segampang yang di sangka orang. pelukis sekelas Afandi mungkin tidak bisa menyelesaikan dalam waktu singkat. Bledeg yang sedang dilukis tersebut selalu berubah bentuknya. Ketika itu, sang pelukis baru saja menyelesaikan bagian kepala dari model bledeg tersebut, tiba – tiba datanglah seorang perempuan tua ke masjid sambil membawa “beruk” ( tempurung kelapa ) berisi air.  nenek tersebut mendekati bledeg kemudian menyiramkan air dari beruk ke arah bledek. sekeitika bledeg meledak ” DUUUAAAAARRRR” .sang pelukis dan orang yg disekitarnya terpental beberapa centimeter. bersamaan dg itu berubahlah nenek tsb menjadi seorang laki-laki berjubah putih yg dlm waktu sekejap netra lenyap dari pandangan mata orang-orang yg ada disekitar itu.
orang berjubah putih itu tidak lain adalah ki AgengSelo yg tdk sampai hati melihat bledeg dijadikan bintang model dan jadi tontonan di demak. meskipunbledeg yg telah ditangkapnya itu sebelumnya hendak mengancam jiwanya. orag yg memilki sifat jahat dan berbahaya bagi keselamataan manusia kalau bisa ditundukkan ke arah yg baik kelak pasti ada manfaatnya.
lukisan  bledeg ( lebih tepatnya ukiran ) yg belum selesai tersebut kemudian dijadikan pintu masjid raya DEMAK. dan disebut ” pintu bledeg” .letaknya membatasi pendopo masjid dg ruangan dalam. jadi setiaporang yg hendak bersembahyang di masjid demak selalu dapat melihat pintu bledeg tsb.
pintu bledeg
menurut keterangan petugas masjid Demak, dulu memang pintu bledeg dipasang didalam masjid,  tetapi utk menghindari kerusakan akhirnya pintu bledeg yg asli disimpan di museum masjid Demak. lokasinya ada disebelah utara masjid. sedangkan sebagai gantinya dipasang pintu bledeg tiruan.
Sebenarnya yang dimaksud pintu bledeg ialah ” sanepo ” atau hanya kiasan dan sindiran. Bledeg itu sebetulnya gambaran dari hawa angkara murka yg dimiliki setiap orang.  oleh karena itu sebelum orang bersembahyang  dimasjid demak diingatkan bahwa dalam dirinya ada hawa angkara murka yang harus diperangi setiap saat.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar