Judul :
Masih Cuma Bisa di Republik Mimpi
Pengarang :
Boim Lebon
Penerbit :
PT. Lingkar Pena Kreativa Depok, Januari 2008
ISBN :
979-3651-95-8
Kumpulan cerpen karangan Boim Lebon
ini merupakan kumpulan cerpen humor yang bernuansa islam. Dalam buku kumpulan
cerpen ini, terdiri atas 10 cerpen. Judul dari kesepuluh cerpen tersebut adalah
“Masih Cuma Bisa di Republik Mimpi”, “Surat dari pondok buat The Color Rock
Back”, “Tapak Tilas Pejoeang Lemas”, “Cowok itu Datang Lagi”, “Buat Senang kok
Coba – coba”, “Susahnya Punya Nama Anggun”, “Antara Bolos, Acin dan Tukang
Cimol”, “Foto Seksi”, “Empat Kado dari Empat Cewek”, dan “Teman Tapi Musuh”
Buku kumpulan cerpen ini berlatar
pada cerita – cerita di masa SMU. Sehingga semua tokoh yang ada dalam cerita
adalah tokoh – tokoh yang masih duduk di bangku SMU. Karena ceritanya yang
berada dalam lingkungan sekolah. Maka kebanyakan dari cerita dalam kumpulan
cerpen ini berkisah tentang peristiwa – peristiwa di SMU. Seperti kenakalan - kenakalan pada saat SMU terdapat pada
cerpen berjudul “Antara Bolos, Acin dan Tukang Cimol” , “Buat Senang kok Coba –
coba” dan “Foto Seksi”. Lalu cerpen tentang kisah cinta di SMU
terdapat pada cerpen berjudul “Cowok itu Datang Lagi” . Dan kisah tentang persahabatan pada cerpen
berjudul, “Teman Tapi Musuh” “Surat dari Pondok buat The Color Rock Back” dan
“Tapak Tilas Pejoeang Lemas”. Sementara pada cerpen berjudul “Masih Cuma di
Republik Mimpi” dan “Susahnya Punya Nama Anggun” merupakan cerpen yang berkisah
tentang kegalauan remaja tentang kehidupannya.
Pada cerpen yang berkisah tentang
kenakalan pada saat SMU, di antaranya adalah pada cerpen berjudul “Antara
Bolos, Acin dan Tukang Cimol”. Cerpen ini berkisah tentang Bachtiar yang
mencoba bolos sekolah untuk pertama kali. Ia mengenal bolos sekolah oleh
temannya Acin. Dengan melompati pagar mereka berdua pun bolos sekolah. Namun
sialnya pada saat Bachtiar yang melompat, ia ketahuan oleh kepala sekolah. Oleh
karena itu oleh kepala sekolah, Bachtiar diberi surat peringatan dan surat
pemanggilan kepada orang tua. Karena takut dimarahi oleh orang tuanya, maka
atas usul dari Acin, akhirnya Bachtiar meminta tukang cimol untuk berpura –
pura menjadi orang tuanya. Awalnya kepala sekolah tidak menaruh curiga pada
tukang cimol itu. Namun akhirnya ulah Bachtiar pun ketahuan oleh kepala sekolah
karena ternyata tukang cimol itu adalah tunangan dari anak tukang nasi bungkus
langganan kepala sekolah.
Pada cerpen yang berkisah tentang
persahabatan, di antaranya adalah pada cerpen berjudul “ Empat Kado dari Empat Cewek.” Cerpen ini
berkisah tentang empat sahabat, yaitu Tina, Mirna, Dina dan Rina yang selalu
kompak setiap saat. Selain karena kekompakannya, keempat cewek tersebut juga
memiliki paras yang manis. Sehingga tak heran jika mereka cukup terkenal di
kalangan siswa siswi yang lain. Namun pada suatu ketika terlihat mereka sudah
tidak kompak lagi. Itu dikarenakan ternyata mereka menyukai pria yang sama.
Pria tersebut juga merupakan teman satu sekolah mereka. Awalnya mereka bersaing
secara sembunyi – sembunyi namun pada akhirnya mereka pun memilih untuk
bersaing secara sehat, dan terus menjalani persahabatan seperti biasa tanpa
harus saling curiga dan bermusuhan.
Pada cerpen yang
berkisah tentang kisah cinta waktu SMU yaitu cerpen berjudul “Cowok itu Datang
Lagi” menceritakan tentang kisah Shanty yang ingin dijodohkan oleh kedua orang
tuanya. Pada awalnya Shanty sangat tegang dan malas untuk mengikuti acara
perjodohan itu, karena sebenarnya ia telah memiliki laki – laki yang ia sukai
di SMU. Pada kelas sepuluh, ia bertemu dengan Daud, laki – laki berwajah tampan
dan beriman yang rajin belajar. Tapi karena Daud pindah ke luar negeri, menyebabkan
Shanty harus berpisah dengan Daud. Dan selama beberapa tahun mereka berdua
putus hubungan komunikasi. Namun pada akhirnya setelah melihat laki – laki yang
ingin dijodohkan dengannya adalah teman SMUnya yang pernah ia sukai, yaitu
Daud. Maka rasa tegang yang bersemayam di benaknya pun, luntur seketika.
Sementara pada cerpen berjudul
“Masih Cuma Bisa di Republik Mimpi” berkisah tentang si cowok hitam legam yang
bermimpi di bis yang katanya republik ini berubah menjadi zamin islami. Cerpen
satu ini dijadikan sebagai judul kumpulan cerpen. Itu dikarenakan ceritanya
yang lebih menarik di antara yang lain. Itu terlihat dari bahasanya yang penuh
humor dan pesan yang ada di dalamnya.
Kesepuluh cerpen yang ada di
dalam buku kumpulan cerpen karya Boim Lebon ini, didominasi oleh bahasa yang
tidak baku. Seperti misalnya dalam kata ‘duile’
pada cerpen berjudul “Empat Kado dari Empat Cewek” dan kata ‘suer’ pada cerpen berjudul “Buat Senang
kok Coba – coba.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar