Menepati Janji
Oleh Wahyu Putri Wijayani
Di
sebuah tempat yang memiliki padang rumput yang sangatlah luas, hidup seekor
rusa betina bernama Dana dengan kedua orang anaknya yang sangat ia cintai.
Setiap harinya, induk rusa yang bernama Dana tersebut selalu mencarikan makan
untuk anak – anaknya.
Suatu
hari, pada pagi buta. Induk rusa seperti hari – hari sebelumnya pergi mencari
makan untuk kedua anaknya saat mereka masih tidur. Dalam pikiran Dana, ia
berinisiatif bahwa setelah pulang dari mencari makanan nanti, ia akan mengajar anak-anaknya mencari makan
serta menjaga diri menghindari dari bahaya. Akan tetapi, ketika Dana sedang
perjalanan pulang dan telah mendapatkan
makanan berupa rumput hijau yang segar, dia terjebak dalam perangkap yang
dibuat oleh pemburu. Dana pun cemas dan
kemudian menangis memikirkan nasib kedua anaknya. Karena, jika ia mati di tangan pemburu tersebut, maka
kedua anaknya akan hidup seorang diri.
Segala usaha telah dicoba oleh Dana agar bisa keluar dari perangkap tersebut. Tapi sayangnya, usahanya selalu sia – sia. Karena telah putus asa, akhirnya dia berdoa agar kedua anaknya dapat hidup dengan baik, jika ia harus mati saat ini “ Ya Tuhan, aku mohon lindungilah kedua anak – anakku nantinya, jika aku harus mati di tangan pemburu”.
Selang
beberapa menit, akhirnya para pemburu tiba di tempat yang telah terpasang
perangkap. Dana kemudian berlutut memohon kepada pemburu agar membiarkannya
pulang ke rumah saat ini untuk memberimakan serta mengajari anaknya mencari
makan terlebih dahulu. Setelah itu, ia berjanji bahwa pada keesokan harinya ia
akan menyerahkan diri dan kembali ke tempat ini lagi.
“
Aku mohon tuan, lepaskan aku dari perangkap ini, dan izinkan aku pulang kerumah
untuk hari ini saja. Hanya hari ini. Aku hanya ingin memberi makan dan
mengajari anakku mencari makan sendiri. Agar kelak, jika aku telah mati. Mereka
dapat hidup secara mandiri,” pinta Dana
Seketika
pemburu pun terkejut ketika mengetahui Rusa yang terkena perangkapnya dapat
berbicara. Dalam hati pemburu, ia sangat bahagia karena jika Rusa tersebut
dapat berbicara, maka ia dapat mempersembahkan Rusa ajaib yang dapat berbicara
tersebut kepada Raja, supaya ia menjadi terkenal terkenal dan mendapatkan
hadiah dari Raja.
“
Kau dapat berbicara ?,” tanya pemburu
“
iya tuan, aku dapat berbicara. Aku mohon sekali lagi kepadamu tuan, agar kau
mau melepaskanku dari perangkap ini dan mengizinkanku untuk pulang kerumah hari
ini saja. Keesokan harinya aku berjanji akan kembali lagi kesini dan
menyerahkan diri kepadamu” Pinta Dana dengan menangis tersedu – sedu.
Setelah
mendengar dan memperhatikan perkataan dari Dana, akhirnya pemburu itu punmerasa
kasihan dan mengijinkan rusa tersebut untuk pulang kerumah hari ini.
“
Baiklah, kau kuizinkan hari ini pulang ke rumah, tapi ingat kau harus menepati
janjimu untuk kembali ke tempat ini lagi keesokan harinya,” ucap pemburu.
Kemudian
Dana bergegas untuk pulang kerumah dengan suasana hatinya yang sangat sedih
memikirkan kedua anaknya. Setelah sampai dirumah, dia kemudian bercerita kepada kedua anaknya tentang musibah yang
telah dialaminya tadi. Seketika anak – anaknya pun terkejut dan menangis.
Lalu, dengan mencoba menahan tangis, Dana
berkata kepada kedua anaknya “Anak ku, mama akan menceritakan sebuah kebenaran
dan ketidakkekalan di dunia ini kepada kalian, jika kalian sudah memahami
kebenaran ini, maka kelak jika kalian menghadapi masalah apa pun.”
“Kalian
nantinya tidak akan terlalu sedih lagi. Kalian harus ingat hidup ini sangat
singkat, segalanya akan berubah tidak pernah abadi, nilai dari keluarga,
kasih sayang semuanya tidak abadi….,” lanjut induk rusa itu.
Kemudian
anak-anaknya sambil menangis bertanya, “Lalu kenapa mama masih harus menepati
janji kepada orang jahat tersebut?,” tanya salah satu dari dua anak Dana
Dana
pun menjawab dengan tersenyum, “Tanpa Iman, dunia akan hancur, tidak ada
kejujuran dunia akan runtuh, demi kelangsungan dan harapan dunia, saya rela
berkorban, daripada menipu orang lain. Mama rela mati demi integritas, dari
pada menipu untuk hidup.”
Setelah
selesai berkata sambil menahan tangisannya Dana berlari keluar, anak-anak rusa
mengejar dengan sekuat tenaga. Namun mereka tidak berhasil mengejar Dana.
Sesampainya
di tempat semula, Dana pun mendekati pemburu dan menyerahkan diri. “ Aku telah
menepati janjiku kepadamu. Sekarang, kau boleh memperlakukan aku sesuka
hatimu,”
Pemburu
yang semula menggebu – gebu ingin membawa Rusa tersebut kepada Raja. Setelah
melihat bahwa Dana memenuhi janjinya datang kembali. Akhirnya ia pun merasa
kasihan dan mengurungkan niatnya. Lalu, dengan tangan merangkap di depan dada dan
berlutut dia berkata kepada induk rusa tersebut, “Engkau bukan seekor rusa
biasa, engkau pasti jelmaan dari Budha.”
“Welas
asihmu membuat orang sangat terharu, kejujuran dan imanmu membuat saya sangat
malu. Silahkan engkau kembali, saya tidak akan menyakiti Anda lagi, bahkan
mulai saat ini saya tidak akan menyakiti seekor binatang pun,” kata si pemburu
itu.
Kemudian
dengan hati yang gembira Dana pun pulang kerumah dengan perasaan yang gembira.
jika pulang nanti ia berniat untuk memeluk dan menciumi kedua anaknya tersebut.
Kejujuran yang dimiliki oleh Dana telah membuatnya dapat terselamatkan dari
bahaya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar